Iya ih, autis banget si loe!
Percakapan pendek seperti ini kerap terdengar di masa sekarang ini, apalagi sekarang terkenal gaya bahasa lebay dan alay. Saya pun pernah yang termasuk memakai becandaan ini. Sampai suatu ketika sahabat lama saya berkata, “Deu, kasihan dong Sayang yang autis beneran.” Lalu saya pun berpikir. Benar juga adanya. Rasanya tidak benar becandaan saya itu.
Lambat laun, saya pun semakin diterpa isu autisme. Ketika kawan saya yang punya anak penderita autis bilang, “Wi, anak gue autis ringan. Gue sekarang harus serius cari duit biar dia bisa dapat pendidikan yang bisa sesuai dengan dia.” Saya yakin dia tidak sendiri. Ada banyak orang lainnya yang punya anak atau anggota keluarganya menderita autis. Continue reading “Rain Man: Belajar Mencintai yang Autis”