Mari sedikit bicara sedikit soal SEKS (sengaja ditulis dengan huruf besar agar mudah dibaca dan tidak salah), hal yang katanya tabu tapi memang sangat nikmat dilakukan dan membuat ketagihan. Bahkan lebih dari minum kopi yang sarat kafein atau merokok yang sarat nikotin. Mungkin itulah dia, kenapa tuhan sepertinya melarang hamba-hambanya yang mengaku beriman kepadanya untuk menjauhi SEKS sebelum menikah.. (walla taqrobu zina — janganlah kamu mendekati zina). Hehehe, maaf ya tuhan, ternyata memang tidak mudah.
Aku sebagai pecinta kopi bahkan tidak menyangkal bahwa candu SEKS lebih gila dari candu kafein, padahal cafein mengalir dalam darah dan SEX tidak. Pada awalnya, mungkin hanya coba-coba, pegangan tangan misalnya. Terus selanjutnya mencium dahi. Sesudah dahi, pergi ke pipi. Dari situ, bisa jadi terus ke bibir, dan selanjutnya, bila memang nikmat, silakan bayangkan sendiri.
Ada yang berpendapat, enaknya SEKS dilakukan sebelum kita menikah sebagai bumbu-bumbu hubungan. Namun, bila kita memilih melakukan itu semua harus menikah, bisa jadi ini sulit juga. Menemukan pasangan yang pas saja bukan hal mudah, belum lagi segala tetek bengek pernikahan dan tanggung jawab yang mengikuti status menikah itu. Agak ribet memang.
Saya sedikit banyak berpikir kenapa tuhan melarang mendekati zina, bukan langsung melarang zina itu sendiri. Mendekati pun tidak boleh katanya. Bisa jadi, karena itu candu, maka orang tidak akan pernah kapok, sehingga bisa jadi orang akan susah berhenti. Toh SEKS itu memang seperti makan, kenyang sebentar, lalu lapar, dan ingin serta butuh makan lagi. Orang seringkali tidak bisa menerima resiko dari SEKS sebelum menikah itu tadi, hamil misalnya. Akan banyak anak-anak yang terlahir dengan status yang tidak jelas.
SEKS memang banyak jebakannya (got to trust me on this :P). Maka terserah apa pilihan kita, selama bisa bertanggung jawab atas konsekuensi dari pilihan itu.