Waltzing Matilda, Waltzing Matilda
“You’ll come a-Waltzing Matilda, with me”
And he sang as he watched and waited ’til his billy boiled,
“You’ll come a-Waltzing Matilda, with me”.
Mathilda. Begitu nama ini muncul di film Leon the Professional, saya langsung ingat lagu ini. Lagu yang juga disebut-sebut Wikipedia sebagai lagu kebangsaan tidak resmi Australia. Namun, tulisan ini, bukan soal Mathilda yang dimaksud dalam lagu ini.
Mathilda baru 12 tahun ketika petugas DEA (Drug Enforcement Administration) atau organisasi di Amerika yang mengurusi perdagangan obat termasuk obat bius menembaki keluarganya sampai mati. Ayah kandungnya, ibu tirinya, kakak tiri perempuan, dan adik kandung laki-lakinya habis tergeletak tak bernyawa ketika Mathilda sedang pergi berbelanja. Gerombolan oknum DEA ini berjumlah kira-kira empat orang. Mereka datang meminta pertanggungjawaban dari bapak Mathilda yang dititipi obat bius oleh mereka dan ternyata dipakainya sendiri. Stansfield, begitu nama petugas DEA yang dimainkan apik oleh Gary Oldman ini, tampaknya bukan hanya menjadi petugas penegak hukum, tapi juga ikut berbisnis di dalam bisnis obat bius yang menggiurkan itu. Mungkin dia punya prinsip untuk sembari menyelam, minum air.
Mathilda kebingungan. Dengan muka tidak berdosanya, dia memencet bel pintu apartemen Leon yang sudah mengintip kejadian penembakan itu dari lubang pintunya. Setelah beberapa kali bel berbunyi, Leon tidak sampai hati untuk tidak membukakan pintu untuk Mathilda. Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya Leon dan Mathilda bertemu. Mathilda yang seringkali dipukuli ayah kandung dan kakak tirinya, suatu hari duduk di koridor apartemen sambil merokok. Pulanglah Leon membawa barang belanjaan ketika Mathilda menegurnya.
Di sinilah petualangan Leon dan Mathilda dimulai. Mathilda yang masih 12 tahun, sebenarnya anak yang cerdas dan selalu ingin tahu. Di sinilah akhirnya penonton diperkenalkan kepada Leon, seorang Italia yang bekerja sebagai “hitman” alias pembunuh bayaran. Mathilda pun ingin menjadi seperti Leon karena dia ingin membalaskan dendam kematian keluarganya
Film ini tentunya mengisahkan persahabatan antara Mathilda dan Leon. Bagaimana seorang Leon memberi perlindungan kepada Mathilda, mengajarinya sopan santun, menyuruhnya berhenti merokok, dan memberinya makan. Bahkan, Leon pun mengajari Mathilda untuk memegang senjata. Mathilda pun, di balik semangat dan antusiasmenya ternyata menggugah kemanusiaan Leon, yang sebagai pembunuh bayaran, dia harus mengesampingkan “manusianya” itu.
Jean Reno memainkan Leon dengan luar biasa. Dingin di satu sisi, tapi juga humanis di sisi yang lain. Apalagi Natalie Portman, yang ketika memainkan Mathilda, dia masih belia. Tapi dia sanggup memainkan peran yang tidak mudah, seorang anak remaja yang hampir putus sekolah, besar di keluarga yang tidak harmonis, dan bercita-cita sebagai pembunuh bayaran.
Singkat cerita, Mathilda pun menemukan siapa pembunuh keluarganya dan bermaksud membalas dendam. Di hari ketika dia akhirnya bisa pergi ke kantor DEA, dia pun akhirnya disekap di sana. Datang Leon menyelamatkannya yang akhirnya menyulut Stansfield untuk memberangus Leon.
Kisah film yang dirilis tahun 1994 ini sebenarnya cukup klasik dan sederhana. Tapi film ini berhasil memperlihatkan dua sisi seorang pembunuh bayaran yang berperawakan tinggi besar, seram, dan mahal senyum yang di sisi lain, takluk kepada antusiasme dan cinta murni seorang anak kecil. Anak-anak memang boleh kecil fisiknya, polos cara berpikirnya, namun di balik itu semua, mereka punya antusiasme, kegembiraan, dan rasa ingin tahu yang bisa jadi tidak dimiliki lagi oleh orang dewasa yang sudah semakin tersedot dinamika kehidupan.
Belajar dari Leon, dia akhirnya memilih untuk belajar lagi menjadi manusia. Manusia yang seutuhnya, punya rasa, jiwa, dan kebutuhan untuk bahagia.
Bisa jadi manusia memang berganti-ganti topeng untuk bertahan hidup. Namun sekiranya, fitrah manusia untuk menjadi baik tetap membuatnya utuh. Seperti Sting yang menutup film ini dengan bernyanyi,
….
“And if I told you that I loved you
You’d maybe think there’s something wrong
I’m not a man of too many faces
The mask I wear is one
Those who speak know nothing
And find out to their cost
Like those who curse their luck in too many places
And those who fear are lost”
…. (Shape of My Heart)
RDS, San Antonio 3 September 2010
seru banget kayanya tuh
http://centralobatbius.com/