[Kamu pernah bertanya
Bahagia itu apa ya?]
Bahagia itu, [jawabku sok tahu]
Adalah ketika kamu tersenyum lebar kepadaku
Ketika kamu memandang mataku dalam-dalam
dan kecup pipiku dengan lembut
[Kamu pernah tanya lagi
Bahagia itu ada tidak?]
Bahagia itu jelas ada, [jawabku masih sok tahu]
Bahkan Tuhan sudah teteskan ketika Dia berniat menciptakan aku dan kamu
Dan sudah Dia gariskan di saat kita lahir dan belum saling mengenal
[Kamu pernah tanya lagi
Bahagia itu kelihatan dengan mata tidak?]
Bahagia itu jelas bisa dilihat mata, [ujarku tanpa takut salah]
Mata hatimu bisa melihat
Bahagia yang ibumu pernah berikan lewat masakan-masakannya
Lewat belaian pada rambutmu di kala kamu sedih
Bahagia yang pernah ayahmu berikan lewat nasihat dan amarahnya
Melalui usaha-usaha menjagamu dari bahaya-bahaya jalan raya
[Kamu pernah tanya lagi
Bahagia itu, apakah hanya milik surga?]
[Yang ini, butuh sedikit waktu menjawabnya
Karena aku pernah merasa bahagia itu hanya milik surga]
[Ketika sudah siap, aku menjawab]
Bahagia itu ternyata juga milik bumi
Maka kiamat belum tiba juga
Pernahkah kamu melihat camar kegirangan menyebrangi laut
Elang hutan terbang bersama pasangannya membelah langit
Tikus-tikus tanah yang gendut lari-lari berkejaran menyambut pagi
[Terakhir kali, kamu tersenyum
Lalu berucap,]
Kamu tahu apa bahagia itu, Sayang?
Ketika melihatmu ada di sampingku ketika aku bangun
Melihatmu tertawa dengan serentetan gigi indahmu
Dan melihatmu berjalan dengan penuh semangat
[Dan akupun masih terus menatapmu
Seraya bercakap,]
Bahagia itu, Cinta
Ketika aku bisa mencintamu
Baik dari jarak dekat dan jauh
Saat aku sakit dan sehat
Ketika jaya dan jatuh
Dan ketika aku tersenyum dan menangis, atau bahkan marah
Bahagia itu,
Ketika aku bisa merasa kamu di sampingku
Membisikkan kata-kata semangat
Untuk tidak pernah berhenti berjalan
Bahkan ketika kamu jauh
Bahagia itu, Saiful
Adalah ketika aku di sampingmu,
dan kamu juga bahagia
RDS,
Little Rock 19 April 2010 12:01AM