Rain Man: Belajar Mencintai yang Autis

Iya ih, autis banget si loe!

Percakapan pendek seperti ini kerap terdengar di masa sekarang ini, apalagi sekarang terkenal gaya bahasa lebay dan alay. Saya pun pernah yang termasuk memakai becandaan ini. Sampai suatu ketika sahabat lama saya berkata, “Deu, kasihan dong Sayang yang autis beneran.” Lalu saya pun berpikir. Benar juga adanya. Rasanya tidak benar becandaan saya itu.

Lambat laun, saya pun semakin diterpa isu autisme. Ketika kawan saya yang punya anak penderita autis bilang, “Wi, anak gue autis ringan. Gue sekarang harus serius cari duit biar dia bisa dapat pendidikan yang bisa sesuai dengan dia.” Saya yakin dia tidak sendiri. Ada banyak orang lainnya yang punya anak atau anggota keluarganya menderita autis.

Tadi malam, di sela-sela 11 paper yang harus saya selesaikan, saya pun mencuri 2 jam untuk melihat Rain Man, filmRain Manlama tahun 1988 yang saya belum tonton. Banyak yang bilang, ini film bagus, cerita soal dua kakak beradik yang salah satunya punya kebutuhan khusus. Saya juga pernah mendengar Dustin Hoffman mendapatkan Oscar di film ini. Jam 12:30 pagi, saya mulai nonton film ini, di sela-sela obrolan seorang kawan yang peduli autisme.

Film ini dimainkan dengan apik oleh aktor kawakan Dustin Hoffman, yang berperan sebagai Raymond Babbit dan Tom Cruise, yang berperan sebagai Charles Babbit. Charles Babbit adalah seorang dealer mobil yang sangat ambisius. Dia mempunyai hubungan yang tidak baik dengan keluarganya. Ketika ayahnya meninggal, dia kaget dan marah karena dia sebagai anak satu-satunya tidak mendapatkan apa-apa. Apalagi ketika pengacara ayahnya bilang, ayahnya menghibahkan US$ 3 juta kepada seseorang.

Selidik punya selidik, ternyata seseorang yang dimaksud adalah Raymond Babbit, saudara laki-lakinya sendiri. Saudara laki-laki yang sudah lagi tidak diingat Charles karena mereka dipisahkan cukup lama. Akhirnya Charles yang marah, mengajak Raymond keluar dari Walbrook Institute, tempat dimana dia dirawat, untuk pergi ke Los Angles. Raymond yang marah tidak berpikir panjang, tanpa tahu dengan pasti bahwa Raymond itu punya kebutuhan khusus. Raymond takut naik pesawat, Raymond harus tepat waktu untuk makan, tidur, ke kamar mandi, dan nonton televisi. Di tengah-tengah perjalanan, Charles bertengkar hebat dengan kekasihnya, Susanna (dimainkan oleh Valerie Golino) yang tidak setuju dengan sepak terjang Charles menggunakan Raymond untuk mendapatkan warisan bapaknya.

Charles berpikir dengan menculik Raymond, dia bisa mendapatkan setengah dari uang 3 juta dollar tadi karena dia butuh uang cepat untuk membiayai bisnis mobilnya yang nyaris bangkrut. Namun, Charles yang menyadari bahwa Raymond sangat pandai berhitung karena Raymond sangat memperhatikan banyak hal dan sanggup mengingatnya. Maka Charles pun mengajak Raymond berjudi di Vegas dimana mereka bisa menang telak.

Hubungan persaudaraan Raymond dan Charles pun muncul. Charles jadi ingat kenapa Raymond dipisahkan. Charles pun, di sela-sela ketidaksabarannya, lama-lama bisa mencintai Raymond. Ada satu gambar yang membuat saya terenyuh ketika Raymond berusaha bercerita bahwa ketika Raymond dibawa pergi untuk dirawat dari rumah, Raymond kecil dulu dipanggil Rain Man oleh Charles.

Singkat cerita, begitulah akhirnya mereka bisa punya suatu hubungan yang disebut Charles sebagai “connection”. Saya sangat berempati ketika Charles berusaha keras untuk bisa berhubungan sebagai layaknya manusia dengan saudaranya sendiri. Saya jadi berpikir keras bagaimana perasaaan ibu dan ayah dan keluarga besar ketika menghadapi anggota keluarganya yang autis.

Saya kok jadi merasa pernah jadi bagian dari masalah, tanpa tahu apa itu autis, saya memakai bahasa ini dalam becandaan saya sehari-hari. Walaupun saya sudah berhenti, tapi saya tahu masih banyak yang belum.

Sebenarnya apa itu autis? Saya mengutip Wikipedia saja. Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang interaksi sosial, komunikasi (bahasa dan bicara), perilaku-emosi, pola bermain, gangguan sensorik dan motorik perkembangan terlambat atau tidak normal.

Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat masih kecil; biasanya sebelum anak berusia 3 tahun. Penyebab autisme adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif. Dari Autis Info, ada yang juga bilang, usia ayah dan ibu juga berpengaruh terhadap kelahiran bayi akan autis atau tidak. Ada yang juga yang mengatakan, vaksinasi menjadi sebabnya. Bahkan sampai hari ini pun, para ahli masih sibuk mencari.

Yang saya tahu, anak-anak autis hidup di dalam dunianya sendiri. Oleh karena itu, mereka tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar. Berkomunikasi dengan anak-anak autis memerlukan kesabaran yang luar biasa. Alangkah sedihnya bisa kita tidak berhenti menggunakan autis dalam becandaan harian kita ketika ingin meledek orang yang misalnya tidak tanggap lingkungan karena main telpon genggam.

Bahkan Wulandari adik saya menggantinya dengan becandaan “Genk Nunduk” karena kalau sedang main telpon, kita biasanya menunduk melihat telepon kita itu. Ini kayaknya lebih netral, dibanding autis. Ines kawan saya pernah bilang mereka yang memakai kata itu di luar konteksnya bisa jadi belum tahu bagaimana rasanya mengurus anak yang autis.

Dustin Hoffman memenangkan Oscar sebagai Pemeran Utama Laki-Laki terbaik. Pasti susah untuk dia memerankan orang autis ketika dia sendiri tidak. Film ini juga memenangkan sutradara terbaik, penulisan terbaik, dan juga yang paling penting film terbaik.

Semoga saja. Akan banyak orang yang tahu dan bisa mencintai anak-anak autis seperti halnya Charles belajar mencintai Raymond. Bisa dimulai dari diri kita sendiri. Karena kita tidak pernah tahu anak-anak seperti apa yang kita lahirkan kelak. Maka kita bisa mulai untuk lebih berhati-hati mulai sekarang.

Wallahu alam.

RDS Little Rock,
18 April 2010 1:25PM

(sumber gambar: http://www.imdb.com/media/rm3167526400/tt0095953)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *