Dalam sebuah perjalanan
Aku pernah melihat lautan salju
Lembut dan dingin
Berlomba-lomba jatuh
Memutihi kota
Dinginnya merontokkan dedaunan
Menghalau segarnya bunga-bunga
Menghentikan hijaunya rumput
Membuat licin jalan-jalan
Tanganku tak terasa
Hidungku berair
Kudukku merinding
Dingin itu menjalar
Lewat telinga, lutut,
Dan masuk ke pori-pori kulit
Bahkan coklat panas
Tidak mampu menghalaunya pergi
Tanpa sadar
Aku pun ikut membeku
Seiring dengan mentari yang tak kunjung datang
Senja yang alpa
Dan bulan yang tertidur karena kedinginan
Bisa jadi,
Aku memang rindu sinar matahari
Emasnya senja, dan senyum rembulan
namun,
satu yang pasti,
Dia itu masih saja aku rindu
Sayu matanya
Renyah tawanya
Lembut tatapannya
Hangat candanya
Ternyata,
hangatku
tidak mempan tertembus dingin salju
rinduku,
tidak pergi tertiup angin musim dingin
dan cintaku,
ternyata tidak bisa membeku
Little Rock, 27 Januari 2010 21:33