Kita, Keras Kepala

Musim telah berganti
Putih salju mencair
Karena hangat mentari menghendakinya
Ditemani sepoi angin musim semi

Musim telah berganti
Tikus mondok sudah berlarian lagi
Bekejar-kejaran dengan tupai
Ditonton burung-burung
Kegirangan karena Tuhan pun tertawa

Musim telah berganti
Namun,

Bercerita tentangmu
Aku tak pernah bosan
Apalagi ketika ditemani rindu
Yang terekam jelas
Pada entah ke berapa ratus cangkir kopi
tanpa kamu ada di sampingku

pernah aku bilang
bahwa bila mau mencintaimu
mereka harus menjadi aku
karena tidak ada yang bisa mencintaimu
seperti aku
karena tidak ada yang punya cinta
sekeras kepala cintaku

pernah aku sangka
untuk jangka waktu yang lama
bahwa tidak ada yang sanggup
membuat aku jatuh dan mencinta
sampai aku tertawan sepasang mata sayu itu
dan tidak sanggup lepas lagi

pernah aku pikir
tidak ada yang berani lantang mengatakannya
tapi kamu datang tanpa diundang
mencari telingaku dan berbisik
aku juga punya cinta keras kepala itu

sejak itu,
sudah aku pilih kamu
untuk berjalan
bersamaku

karena ada kamu
yang menghembus doa
setiap saat
kepada Tuhan di langit

karena ada kamu
yang memberi semangat
setiap detik
lewat matahari senja
dan angin sore
yang jelas tertangkap indra

karena ada kamu
yang sekuat karang
dan membaginya dengan aku

yang di waktu sayang sama
selembut sutra
dengan peluk hangat
yang terasa sampai ke tulang

karena kamulah dia
yang tidak Tuhan ciptakan setiap hari
seorang pemberani
yang belum juga mati
diterpa topan badai

karena kamulah dia
belahan jiwa
sahabat sehidup
temanku berbagi apa saja
yang disatukan semesta

Maka seperti cintaku,
Aku akan terus keras kepala
Mendoakan keselamatanmu

mencapai tiga puluh
selamat ulang tahun, Kekasihku

Little Rock,
7 May 2010
I love you, Babe

And if you give me my reason for living
to love you, I love you, I do.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *